Rabu, 24 Agustus 2016

Kesuksesan Setan Adalah Berhasil Menceraikan Suami-Istri.

Terdapat hadits bahwa Iblis memuji setan yang berhasil menceraikan suami-istri, sedangkan setan lainya telah melakukan sesuatu tetapi Iblis  tidak mengapresiasi hasilnya.

Dari Jabir radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallambersabda,

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

"Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, "Aku telah melakukan begini dan begitu". Iblis berkata, "Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun". Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, "Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, "Sungguh hebat (setan) sepertiengkau" (HR Muslim IV/2167 no 2813)

Jadi perceraian sangat disukai oleh Iblis dan hukum asal perceraian adalah dibenci, karenanya ulama menjelaskan hadits peringatan akan perceraian

Al-Munawi menjelaskan mengenai hadits ini,

إن هذا تهويل عظيم في ذم التفريق حيث كان أعظم مقاصد اللعين لما فيه من انقطاع النسل وانصرام بني آدم وتوقع وقوع الزنا الذي هو أعظم الكبائر

"Hadits ini menunjukan peringatan yang sangat menakutkan tentang celaan terhadap perceraian. Hal ini merupakan tujuan terbesar (Iblis) yang terlaknat karena perceraian mengakibatkan terputusnya keturunan. Bersendiriannya (tidak ada pasangan suami/istri) anak keturunan Nabi Adam akan menjerumuskan mereka ke perbuatan zina yang termasuk dosa-dosa besar yang paling besar menimbulkan kerusakan dan yang paling menyulitkan" [Faidhul Qadiir II/408]

Kerugian akibat perceraian lainnya:

[1] Rumah tangga adalah miniatur masyarakat dan bangasa, jika rumah tangga tidak harmonis maka akan berpengaruh juga ke kehidupan masyarakat

[2] Anak-anak akan menjadi korban, sering melihat pertengkaran di rumah tangga, kurang perhatian dan pendidikannya. Bisa jadi anak tersebut menjadi nakal dan inilah tujuan besar setan

Beberapa cara agar rumah tangga harmonis dan semoga dijauhkan sejauh-jauhnya dari perceraian:

[1] Sering-sering mengingat kebaikan pasangan dan melupakan serta buang jauh-jauh ingatan kekurangan pasangan, ini lebih baik daripada saling memikirkan kekurangan. Pasangan hidup adalah cerminan kita karena janji Allah yang baik akan mendapat yang baik-baik juga dan sebaliknya.

[2] Sama-sama mengenang kembali masa-masa indah di awal pernikahan, mengapa anda memilihnya dan ingat kembali kebaikan-kebaikan pasangan yang telah dijalani. Jika anda memilih bukan karena agama dan akhlaknya, masih ada waktu untuk bertaubat dan segera saling memperbaiki

[3] Saling menenangkan jika salah satu ada yang marah duluan, salah satu berusaha bersabar dan menenagkan dahulu karena emosi itu umumnya sesaat saja.

Abu Darda' berkata kepada istrinya Ummu Darda'.

إذا غضبت أرضيتك وإذا غضبت فارضيني فإنك إن لم تفعلي ذلك فما أسرع ما نفترق ثم قال إبراهيم لبقية يا أخي وكان يؤاخيه هكذا الإخوان إن لم يكونوا كذا ما أسرع ما يفترقون

"Jika kamu sedang marah, maka aku akan membuatmu jadi ridha dan Apabila aku sedang marah, maka buatlah aku ridha dan. Jika tidak maka kita tidak akan menyatu. Kemudian Ibrahim berkata kepada Baqiyah "Wahai saudaraku, begitulah seharusnya orang-orang yang saling bersaudara itu dalam melakukan persaudaraannya, kalau tidak begitu, maka mereka akan segera berpisah". (Tarikh Damasyqus 70/151)

[4] Bangun komunikasi yang baik, kebanyakan cerai karena tidak ada komunikasi yang baik. Sehingga jika ada sesuatu yang tidak mengena di hati, ia akan pendam, kemudian ia akan balas perbuatan tersebut pada pasangannya. Pada dasarnya kecintaan suami-istri itu sangat besar sekali, komunikasi yang tidak baik membuatnya terkikis secara perlahan-lahan. sebagaimana firman Allah,

وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً

"Dan Allah menjadikan di antara kalian rasa cinta dan kasih sayang" (Ar-Ruum: 21)

[5] Jika memang sulit melakukan komunikasi dan saling berbaikan, maka komunikasi bisa melalui pihak ketiga (misalnya dari keluarga) yang disegani oleh kedua suami-istri sebagai penengah. Inilah petunjuk dalam Al-Quran.

وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا إِنْ يُرِيدَا إِصْلَاحًا يُوَفِّقِ اللَّهُ بَيْنَهُمَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًا

"Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (An-Nisa: 35)

[6] Penekanan khusus bagi suami, anda adalah pemimpin rumah tangga. Laki-laki dikaruniai kelebihan atas wanita yaitu lebih tenang dan lebih bijak menghadapi sesuatu. Suami harus yang lebih tenang dalam menghadapi problematika rumah tangga. Suami lebih sering memaklumi wanita yang "bengkok" dan sering-sering memperbaiki dan menasehati, seringnya wanita hanya emosi sesaat dan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti suami, tetapi ketahuilah bahwa wanita itu sangat cinta suaminya, maka pelukan kepada istri sambil terus mendengarkan dan menenangkan adalah solusinya

Perhatikan juga para suami, Jika ada sesuatu yang tidak beres pada istri dan anak-anak bisa jadi akibat maksiat suami, maka intropeksi diri dan perbanyak istigfar

Sebagian ulama berkata,

إن عصيت الله رأيت ذلك في خلق زوجتي و أهلي و دابتي

"Sungguh, ketika bermaksiat kepada Allah, aku mengetahui dampak buruknya ada pada perilaku istriku, keluargaku dan hewan tungganganku."

Demikian semoga bermanfaat

@Desa Pungka, Sumbawa Besar

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

Rabu, 10 Agustus 2016

Wanita sangat istimewa kedudukannya dalam Islam

Wanita sangat istimewa kedudukannya dalam Islam

By Raehanul Bahraen 9 Agt 2016

Ketika kecil ia menjadi penghalang neraka bagi orang tuanya

Ketika dewasa ia menjadi penyempurna setengah agama suaminya

Ketika tua surga di bawah kakinya

Ketika kecil anak perempuan akan menjadi pengalang neraka bagi orang tuanya

Bahkan bisa mnejadi tetangga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di surga. Untuk bisa bertetangga dengan beliau disurga tidaklah mudah. Bertetangga di surga tentu berarti masuk surga yang tertinggi dan derajat tertinggi dengan beliau di surga. Diperlukan amalan yang banyak dan ikhlas, sebagaimana contohkisah sahabat yang ingin bertetangga dengan beliau di surga, tetapi beliau berkata agar sahabat memperbanyak amalannya, yaitu memperbanyak sujud (shalat).

Dari Rabi'ah bin Ka'ab Al Aslamiradhiallahu 'anhu, ia berkata,
كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِى « سَلْ ». فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِى الْجَنَّةِ. قَالَ « أَوَغَيْرَ ذَلِكَ». قُلْتُ هُوَ ذَاكَ. قَالَ « فَأَعِنِّى عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
"Aku pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku mendatangi beliau dengan membawakan air wudhu dan memenuhi hajat beliau. Lantas beliau bersabda, "Mintalah." Aku berkata, "Aku meminta padamu supaya dapat dekat denganmu di surga (kelak)." Beliau berkata, "Atau ada selain itu?" Aku menjawab, "Itu saja yang aku minta." Beliau bersabda, "Tolonglah aku dengan engkau memperbanyak sujud."[1]
Bagi yang sudah dikaruniai dua anak wanita, berbahagialah, karena bisa jadi penghalang api neraka dan bisa menjadi tetangga/dekat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di surga tertinggi

Beberapa ulama menjelaskan karena:

1. Mendidik agama anak wanita lebih sulit

Maksudnya adalah mendidik ilmu agama dan keteguhan hati.  Bukan maksudnya mendidik ilmu dunia karena kita dapati banyak wanita yang lebih pintar dari laki-laki dalam berbagai disiplin ilmu.

2. Wanita memang lebih mudah tergoda/silau dengan dunia

3. Wanita tidak stabil secara emosi dan memang/"bengkok" dalam hadits

4. Sebagian orang merasa anak laki-laki lebih mudah diandalkan dan lebih banyak keuntungannya

Karenanya jika mendidik anak wanita dengan baik, agama, akhlak dan ilmunya serta kehormatannya sampai ia menyerahkan tanggung jawab kepada suaminya, maka balasannya sangat besar sekali sebagaimana dalam hadits berikut.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallambersabda,
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
"Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku" (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau)."[2]

dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, beliau berkata,
جَاءَتْنِى مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِى كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِى شَأْنُهَا فَذَكَرْتُ الَّذِى صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ  إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ
"Seorang wanita miskin datang kepadaku dengan membawa dua anak perempuannya, lalu aku memberinya tiga buah kurma. Kemudian dia memberi untuk anaknya masing-masing satu buah kurma, dan satu kurma hendak dia masukkan ke mulutnya untuk dimakan sendiri. Namun kedua anaknya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun membagi dua kurma yang semula hendak dia makan untuk diberikan kepada kedua anaknya. Peristiwa itu membuatku takjub sehingga aku ceritakan perbuatan wanita tadi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka".[3]

 

Ketika dewasa ia menjadi penyempurna setengah agama suaminya

Sebagaimana Sabda Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam,

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

"Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya."[4]

Maksud menyempurnakan agama adalah telah lebih terlindungi dari fitnah ujian syahwat dan zina, karena ia sudah menyalurkannya kepada yang halal, seorang wanita yang ia cintai yaitu istrinya.

Al-Qurthubi menjelaskan maksud hadits,

"Siapa yang menikah berarti telah menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu bertaqwalah kepada Allah untuk setengah yang kedua." Makna hadis ini bahwa nikah akan melindungi orang dari zina. Sementara menjaga kehormatan dari zina termasuk salah satu yang mendapat jaminan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan surga. Beliau mengatakan, 'Siapa yang dilindungi Allah dari dua bahaya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, yaitu dilindungi dari dampak buruk mulutnya dan kemaluannnya.'[5]

Ketika tua surga di bawah kakinya

Ibu sangat dimuliakan dalam Islam, didahulukan tiga kali daripada bapak. Karena Ibu dengan pengorbanan dan kasih sayangnya tidak akan pernah bisa tergantikan. Seorang ibu mampu merawat sepuluh anak, akan tetapi sepuluh anak belum tentu mampu merawat seorang ibu. Karenanya berbakti kepada orang tua khususnya merupakan pintu surga terbaik. Bahkan surga di bawah telapak kaki ibu.

Kaum muslimin yang kami cintai karena Allah, perlu diketahui bahwa hadits terkenal yang beredar mengenai "surga di bawah telapak kaki Ibu" haditsnya adalah hadits dhaif/lemah, akan tetapi ada hadits lainnya yang lebih baik derajatnya yang menjelaskan hal yang sama, yaitu surga di bawah telapak kaki ibu.

اَلْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ، مَنْ شِئْنَ أَدْخَلْنَ وَ مَنْ شِئْنَ أَخْرَجْنَ

"Surga itu di bawah telapak kaki ibu, siapa yang ia kehendaki maka akan dimasukkan dan siapa yang ia ingini maka akan dikeluarkan." (Silsilah al-Ahadits adh-Dha'ifah, no. 593)

Kemudian kita jelaskan bahwa hadits dengan lafazh di atas adalah palsu. Dan ada juga yang lemah. (lihat: Dha'if al-Jami' ash-Shaghir, no. 2666)

Hadits dengan sanad hasan dan makna sama yaitu,

عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السَّلَمِيِّ أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ، وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيْرُكَ. فَقَالَ: هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا

Dari Mu'wiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau berkata: "Apakah engkau masih mempunyai ibu?" Ia menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda: "Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya."

Syaikh al-Albani berkomentar: "Diriwayatkan oleh an-Nasa`i, jilid 2, hlm. 54, dan yang lainnya seperti ath-Thabrani jilid 1, hlm. 225, no. 2. Sanadnya HasaninsyaAllah. Dan telah dishahihkan oleh al-Hakim, jilid 4, hlm. 151, dan disetujui oleh adz-Dzahabi dan juga oleh al-Mundziri, jilid 3, hlm. 214." (as-Silsilah adh-Dha'ifah wa al-Maudhu'ah, pada penjelasan hadits no. 593)

 

@Laboratorium RS Manambai, Sumbawa Besar

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

[1]  HR. Muslim no. 489

[2] HR Muslim 2631

[3] H.R Muslim 2630

[4] HR. Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalamAs Silsilah Ash Shahihah no. 625

[5]  Tafsir al-Qurthubi, 9/327

Kamis, 04 Agustus 2016

INFO KAJIAN SUNNAH — JABODETABEK, BANDUNG, KLATEN, SOLO, YOGYAKARTA, PEMATANGSIANTAR — JUM’AT 5 AGUSTUS 2016

Informasi Harian Kajian Sunnah Nusantara untuk Hari Jum’at 2 Dzulqa’dah 1437 H / 5 Agustus 2016 M
《 JABODETABEK 》
Tempat : Masjid Astra Jl.Gaya Motor Raya No.3 Sunter II Podomoro Jakarta Utara
Pemateri : Ustadz Firanda Andirja, MA
Tema : Fiqih Seputar Masjid
Waktu : 08.30 – Selesai
PIC : 081219506156
*****
Tempat : Masjid Raya Attaqwa Jembatan 11 Rawalumbu
Pemateri : Ustadzah Ummi Yunengsih
Tema : Kitab Al Kabair (Dosa-Dosa Besar)
Waktu : 08.30 – Selesai (Kajian Muslimah)
PIC : 08151819810
*****
Tempat : TK Arrayahiin, Telaga Sakinah, Jalan Walisongo Raya Blok CD No. 7-8, Cikarang Barat, Bekasi (Kajian Muslimah)
Pemateri : Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Lc
Tema : Hari Kiamat
Waktu : 08.30 – Selesai
*****
Tempat : Masjid Nurul Iman Blok M Square Lt.7 Blok M Jakarta Selatan
Pemateri : Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tema : Para Pembisik
Waktu : 09.00 – Selesai
PIC : 081212101085
*****
Tempat : Kediaman Kaum Muslimin, Legenda Wisata Zona Mozart G2/66 Cibubur
Pemateri : Ustadz Sulam Mustaredja
Tema : Riyadhus Solihin
Waktu : 09.00 – Selesai
*****
Tempat : Masjid Syaikh Hamad Al-Hamad / Imam Asy-Syafi’i, Depok. Jl. Raden Saleh-Studio Alam TVRI (Gg. Persahabatan No. 69), Sukmajaya Depok
Khotib & Imam Shalat Jum’at : Ustadz Haryanto Abdul Hadi, MA
Tema : Minhajul Muslim
Waktu : 11.30 – Selesai
PIC : 085776422964
*****
Tempat : Masjid Al Falah Graha Telkomsigma, Gedung German Center, Jl. Kapten Subijanto Dj, BSD – Tangerang
Khotib & Imam Shalat Jum’at : Ustadz Muhtarom
Waktu : 11.30 – Selesai
PIC : 085776422964
*****
Tempat : Masjid Nuur’Alaa Nuur (MASNAN), Jl. Buwek Jaya No. 2B, Sumber Jaya, Tambun Selatan – Bekasi
Khotib & Imam Shalat Jum’at : Ustadz Hamzah Abbas, Lc
Waktu : 11.30 – Selesai
PIC : 08881852160
*****
Tempat : Masjid Imanuddin, Samping Gracia Residence – Graha Raya Bintaro Jl. Graha Bintaro Utama No.11 Pondok Kacang Barat, Pondok Aren – Tangerang Selatan
Pemateri : Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tema : Allah Baik Banget
Waktu : Ba’da Ashar – Selesai
PIC : 085313776925 (I) / 0811136156 (A)
*****
Tempat : Masjid Istiqomah Jln Teratai Putih 1 Gang 3 (Belakang Bank BRI ) Perumnas Klender Jakarta Timur
Pemateri : Ustadz Cecep Nurrohman, Lc
Tema : Syarah Riyadhush Shalihin
Waktu : Ba’da Maghrib – Selesai
PIC : 087782573581
*****
Tempat : Masjid Nurul Iman, Jl. Raya Pos Pengumben 21 Srengseng Kembangan Jakarta Barat
Pemateri : Ustadz Zaid Susanto, Lc
Tema : Perhatikan Hatimu
Waktu : Ba’da Maghrib – Selesai
PIC : 087888399473
*****
Tempat : Masjid Al Fattah Jl. Raya Jatinegara Timur No. 48-50 Jakarta Timur ( Depan Tunas Toyota Dan Sebelum RS Premier Jatinegara)
Pemateri : Habib Salim Al Muhdor, MA
Tema : Syarah Kitab Riyadusshalihin
Waktu : Ba’da Maghrib – Selesai
PIC : 0812 9432 1293 / 0851 0071 3123
*****
《 BANDUNG 》