Selasa, 22 September 2015

KEUTAMAAN HAJI DAN UMRAH

KEUTAMAAN HAJI DAN UMRAH

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله و صحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد

Kaum Muslimīn & Muslimāh rahimanī wa rahimakumullāh,

Satu hal yang telah kita ketahui bersama bahwasanya ibadah haji adalah salah satu dari Rukun Islam yang lima.

Karena dia adalah salah satu Rukun Islam yang lima tentu dia adalah amal yang istimewa, amal yang sangat utama.

Dan diantara hal yang menunjukkan istimewanya dan pentingnya ibadah haji (demikian juga ibadah 'umrah) adalah satu hadits:

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan :

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

"Sambunglah haji dengan haji berikutnya dan 'umrah dengan 'umrah berikutnya karena 2 amalan tersebut (haji & 'umrah) bisa menghilangkan kefaqiran (kemiskinan) dan dosa sebagaimana kīr (alat pandai besi) bisa menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Dan tidak ada bagi haji yang mabrūr, ganjaran kecuali surga."

(HR. Imām Ahmad dan At-Tirmidzi dengan derajat hasan)

Kaum Muslimīn yang berbahagia rahimanī wa rahimakumullāh,

Dalam hadits ini, Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menyampaikan 2 poin;

⑴ Keutamaan haji & 'umrah atau lebih tepatnya keutamaan menyambung haji dengan haji berikutnya & 'umrah dengan 'umrah berikutnya.

⑵ Tentang pahala haji yang mabrur.

■ Penjelasan Point ⑴

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menggemarkan/mendorong umatnya (kita semua) terutama yang diberi kemampuan, kelebihan, kesehatan dan harta untuk bolak-balik pergi haji & bolak-balik pergi 'umrah.

Tahun kemarin telah 'umrah maka tahun ini 'umrah kembali, besok 'umrah kembali.

Dan bagi orang yang punya kemampuan berhaji dan telah berhaji kemudian mendaftarkan lagi untuk haji berikutnya (terutama yang bisa demikian di negara kita adalah Haji Plus), kemudian disambung dengan haji berikutnya & 'umrah dengan umrah berikutnya, maka orang yang demikian, kata Nabi shallallahu alaihi wa sallam, bahwa 2 ibadah ini (haji dan 'umrah yang bersambung dengan haji dan 'umrah berikutnya) memiliki faidah:

• Menghapus dosa
• Menghapus kemiskinan.

Yaitu menghapus dosa yang terjadi di antara keduanya dan menghapus kemiskinan.

Berkebalikan dengan apa yang ada dalam pikiran banyak orang; syaithan memberikan was-was bahwasanya 'umrah & haji itu perlu biaya yang mahal maka bolak-balik 'umrah & haji itu akan menghabiskan uang & menguras harta.

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bahkan menyatakan sebaliknya, 'umrah yang disambung dengan umrah berikutnya itu akan menghapus kemiskinan & dosa, dan haji disambung dengan haji berikutnya adalah menghapus dosa & kemiskinan.

'Umrah itu tidak akan menyebabkan orang jatuh bangkrut.

Orang yang semangat untuk pergi haji & mengulangi nya tidak akan menyebabkan orang itu pailit jadi miskin.

Bahkan Allāh Subhānahu wa Ta'āla akan memberkahi rizki dan hartanya, sehingga harta tersebut menjadi harta yang betul-betul bermanfaat untuk dirinya, keluarganya beserta lingkungan & masyarakat sekitarnya.

Dan kemampuan ibadah haji dan 'umrah untuk menghapus dosa adalah kemampuan yang luar biasa.

Nabi gambarkan seperti "kir" (yaitu alat untuk menempa besi sehingga menjadi golok dan yang lainnya).

Alat ini punya kemampuan yang luar biasa untuk menghilangkan karat (besi yang berkarat) dengan ditempa sedemikian rupa.

Dengan alat ini maka karat nya hilang dan besi akan menjadi senjata yang tajam dan bermanfaat (contoh pisau, golok atau semacamnya)

Di masa silam, cara yang digunakan untuk membersihkan karat adalah dengan menggunakan alat semacam ini, dan dijamin bersih.

Demikian pula dengan kemampuan berhaji & 'umrah yaitu untuk menghilangkan kemiskinan.

Dan punya daya yang sangat luar biasa sebagaimana kemampuan kīr untuk menghilangkan karat besi, karat emas dan karat perak.

Suatu motivasi dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang luar biasa agar orang bersemangat untuk berulang kali pergi 'umrah dan berulang kali pergi haji bagi siapa saja yang memiliki kemampuan fisik, finansial.

Dan itu satu hal yang memungkinkan untuk dilakukan.

Oleh karena itu kita jumpai ulama terdahulu dalam biografi mereka, disebutkan: "Beliau umrah sekian kali dan haji sekian kali."

Suatu hal yang menjadi kebanggaan sehingga ditulis di biografi para ulama berapa kali mereka pergi haji dan 'umrah.

Karena ini adalah ibadah yang membutuhkan kemampuan fisik yang bagus dan kemampuan finansial.

■ Penjelasan Point ⑵

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menyampaikan:

"Tidak ada bagi haji mabrūr balasan kecuali masuk surga."

Bedakan antara haji mabrur yang balasannya surga dengan "haji mabur" (dalam bahasa jawa) yaitu haji yang terbang naik pesawat yang tidak dapat balasan apa-apa.

Jika seorang itu hajinya haji mabrur maka balasan adalah surga Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Namun orang yang hajinya sekedar haji yang mabur, sekedar terbang naik pesawat namun tidak mendapatkan perubahan yang lebih baik dari ibadahnya maka tentu tidak dapat apa-apa.

Maka haji mabrūr, Nabi sampaikan, "Tidak ada balasan kecuali surga Allāh Subhānahu wa Ta'āla."

Mabrūr diambil dari kata بِرٌّ (birrun) yang artinya kebaikan yang besar.

Sehingga secara bahasa, haji mabrūr artinya yang isinya kebaikan yang besar.
Dan haji akan yang berisi kebaikan yang besar manakala ditunaikan dengan ikhlas karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla & mengikuti apa yang dicontohkan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Suatu hal yang merusak kualitas ibadah haji (hendaknya) ditinggalkan & dijauhi.

Sehingga hasilnya, setelah pulang haji jauh lebih baik kualitas agamanya daripada sebelum melakukan haji.

Lebih semangat kepada akhirat, tidak lagi menjadi pemburu dunia, lebih semangat untuk ta'at, lebih semangat untuk meninggalkan maksiat.

Jauh berbeda dengan keadaannya sebelum berangkat menunaikan ibadah haji.

Itulah haji yang mabrūr dan untuknya balasan berupa surga Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Maka kita do'akan kaum Muslimīn yang pergi haji pada tahun ini agar Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan kemudahan bagi mereka dalam melaksanakan ibadah hajinya.

Dan demikian juga, semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjadikan haji-haji mereka haji yang Mabrur, haji yang membawa perubahan menuju yang lebih baik untuk terwujudnya negeri kita Indonesia ini ke negeri yang lebih baik.

Demikian apa yang bisa kami sampaikan mudah-mudahan bermanfaat untuk kita sekalian.

Ust. Aris Munandar
________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar