Senin, 11 Juli 2016

Futur Setelah Ramadhan, Tanda Amal Tak Diterima?

Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al'Utsaimin rahimahullah
السؤال:
هل الفتور في عمل الصالحات بعد رمضان دليل على عدم القبول، أنا أحس بفتور وأخشى ألا يكون الله قد تقبل مني؟
الجواب:
لا، ليس دليلاً على أن الله لم يقبل منك، لكنه دليل على ضعف الهمة وعدم الرغبة، ولذلك ينبغي للإنسان أن يصبر نفسه وأن يحملها على العمل الصالح؛ لأن رمضان مدرسة في الواقع، ثلاثون يوماً، أو تسعة وعشرون يوماً، تمضي وأنت متلبس بالعبادات المتنوعة، لا بد أن يؤثر على قلبك وعلى مسيرك، فاغتنم هذه الفرصة.
أما أن نقول: إن من عاد إلى المعاصي بعد رمضان، فإنه علامة على عدم القبول، فلا نستطيع أن نقول هكذا.
Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al'Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan:
Apakah futur(lesu) beramal shalih setelah Ramadhan adalah tanda tidak diterimanya amal?
Saya merasa futur dan saya takut Allah tidak menerima amalanku.
Jawab:
Bukan. Futur bukanlah tanda Allah tidak menerima amalmu. Akan tetapi futur adalah tanda lemahnya keinginan dan semangat.
Oleh karena itu sepantasnya seseorang menyabarkan dirinya serta membawa diri untuk tetap beramal shalih.
Karena Ramadhan madrasah yang nyata, 30 atau 29 hari berlalu sementara engkau berpakaian dengan beragam ibadah. Pastinya hal ini berpengaruh pada hatimu dan perjalanan ibadahmu. Ambil kesempatan emas ini.
Adapun jika kita katakan: barangsiapa yang kembali bermaksiat setelah Ramadhan maka sesungguhnya ini adalah tanda tidak diterimanya amal. Maka kami tidak sanggup mengatakan demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar