Jumat, 12 Desember 2014

Tujuh Kiat Menggapai Usnul Khotimah

Tujuh Kiat Menggapai Usnul Khotimah
Oleh : Ust. Drs Ali Budiman

Menggapai kematian yang indah (Khusnul Khotimah)  merupakan harapan semua umat manusia di dunia. Namun, realitanya tak semua manusia mampu menggapai kematian dengan indah. Hal ini dikarenakan amalnya yang berbeda _beda antara satu sama lainnya sewaktu 
hidup di dunia. Orang yang saleh yang selalu beramal baik dan takwa kepada Allah secara kontinu (istiqomah) hingga akhir hayatnya, niscaya akan memperoleh Khusnul Khotimah. Sebaliknya, jika manusia sering durhaka kepada Nya dan "memperkaya diri "dengan maksiat hingga akhir hidup nya, maka sudah bisa dipastikan ia termasuk kategori mati yang menyengsarakan. (su'ul Khotimah). Lantas, bagaimanakah sebenarnya Kiat Menggapai kematian yang indah ;
1. Kontinu melakukan ketaatan dan bertakwa kepada Allah. Intinya ialah merealisasikan tauhid, menjauhi hal _hal yang diharamkan, dan segera bertaubat dari perbuatan haram yang melumurinya. Tindakan yang paling diharamkan adalah syirik, baik syirik besar maupun syirik kecil Firman Allah :
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik,dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar " (Q.S.An Nisaa':48).
2. Hendaknya berdoa kepada Allah dengan sungguh -sungguh agar diwafatkan dalam keadaan beriman dan bertakwa.,yaitu menjalankan seluruh aturan Allah swt, dan Rasul nya sesuai dengan kemampuannya masing -masing. Firman Allah :
    "Hai orang -orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, kami akan memberimu furqaan,dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan -kesalahanmu, dan mengampuni (dosa -dosa) mu.Dan Allah mempunyai karunia yang besar ".(Q.S.Al Anfal: 29).
3. Hendaknya mengerahkan segala kemampuan dalam memperbaiki diri, secara lahir dan batin nya, niat dan maksudnya diarahkan untuk memperbaiki diri, secara lahir dan batin, niat dan maksudnya diarahkan untuk memperbaiki diri. Ketentuan Allah dialam ini telah berlaku. Allah memberikan taufik kepada orang yang mencari kebenaran. Allah akan mengokohkan nya di atas al haq serta menutup amalnya dengan al haq itu "Jauhkanlah dirimu Dari prasangka buruk sebab prasangka buruk adalah ucapan yang paling bohong "(hadist muttafaq alaihi).
4. Jujur dalam segala aktivitas kehidupan. Hendaknya kita selalu benar (jujur). Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke surga. Selama orang benar dan selalu memilih kebenaran, dia tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benar (jujur). "Hati -hatilah terhadap dusta, sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seseorang dusta dan selalu memilih dusta, dia tercatat disisi Allah sebagai seorang penduso(pembohong). "(HR.Bukhori).
5.  Taubat,bersegeralah pada ampunan Allah sebelum nyawa sampai di kerongkongan, tentunya taubat harus di iringi dengan kebaikan (amal saleh)  siapa lagi yang dapat mengampuni dosa -dosa manusia selain Allah. Orang -orang yang mengerjakan kejahatan kemudian bertaubat sesudah itu beriman, sesungguhnya Tuhan kita sesudah taubat diikuti dengan Iman itu Tuhan maha Pengampun lagi maha penyayang. Rasulullah saja setiap hari meminta ampun (istigfar) minimal 70 kali dalam sehari padahal beliau sudah ma'sum (dilindungi dari dosa)  dari ukuran ini tentunya kita sudah selayaknya minta ampun lebih dari Rasulullah kerjakan "Sesungguhnya Allah swt membentang kan tangan. Nya di waktu siang untuk menerima taubat orang yang bersalah di waktu malam hingga terbit matahari dari sebelah barat " (HR.Imam Muslim).
6.Melayat ke rumah duka sering -seringlah mengikuti prosesi kematian seseorang  dari sejak memandikan, mengafankan, menshalatkan, menguburkan, dan mendoakan, mudah -mudahan ini menjadi nasihat. Fenomena yang terjadi di masyarakat sering terjadi kematian yang dibahas adalah bagaimana terjadinya (sakit, kecelakaan, dan mengapa ia mati, kebaikan dan keburukan selama hidupnya dsb.), padahal tujuan dari kematian buat yang masih hidup adalah nasihat yang sangat berharga agar selalu introspeksi atas kebaikan dan keburukan sehingga terimplementasi dengan persiapan -persiapan yang maksimal untuk menghadapi kematian kelak. Ibnu Umar. Ra mengatakan "Pergunakan masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati "(HR.Bukhori).
7. Berusaha menghindari sebab-sebab kematian yang tidak baik antara lain seperti ;
      _ Banyak melakukan kesyirikan (menjaga akidah),
      _ Menunda -nunda taubat
      _ Panjang angan -angan,
      _Bergelimang maksiat
      _ Berprasangka buruk kepada Allah dalam menerima musibah,
      _ Sangat mencintai keduniaan.
      _ Banyak melakukan aktivitas (fisik, pikiran dan hati) yang tidak berguna.
Itulah tujuh langkah melawan nafsu amarah, guna mencapai kematian yang Khusnul Khotimah jangan ditunda lagi sampai sakit atau bahkan saat sakratul maut menjemput.
Wassalamu'alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar